Naskah Drama "Sphinx Triple-X"

 SPHINX TRIPLE X

Karya: Benny Yohanes

Saestunipun panjenengan badhe tindak pundi? Harto merengut tidak menyahut. Saya tegur lagi, coba-coba saya pakai bahasa prokem. Arep nglayap nang ngendi, tho rek?! Pacul saya silangkan ke dada. Siaga. E, Sontak dia berubah. Ndilalah kersaning allah. Wajahnya segera cerah, dan senyumnya tersungging murah. Sikap tentaranya ilang, dan jadi bersahabat, seperti wong cilik kebanyakan. Manusia itu yo memang begitu. Kalau sudah ketemu di hutan, semuanya ya kembali jadi lutung.

"aku baru saja kelar mengalahkan sphinx. Sekarang, kita bebas dari antek-antek nekolim!” Atmudin gelagepan. Atmudin tidak makan sejarah di bangku sekolah. Tapi saya lalu tanya: “mas har, sphinx itu siapa?!” Menurut harto, sphinx itu raksasa angker, tapi dungu. Leluhurnya jin kafir. Ibunya gendruwo berujud singa. Mulutnya yang lebar cuma bias nganga. Ta menurut harto itu sudah cukup berbahaya.Begitu mulut sphinx mulai menguap, wabah koreng segera menyebar dari bau abab-nya. Laiu harga beras di dalam negeri segera melonjak. Terlanda koreng, semua petani tak kuat lagi menggarap sawah. Seharian mereka cuma sibuk garuk-garuk, atau memenceti nanah dari bisul- bisulnya. Hiii... Yang paling menjengkelkan pasti bisul di peiipiran anus. Begitu dipencet, mencret yang ambrol. Tapi menurut harto, bisul paling ringan juga ada, yaitu bisul di pelupuk mata. Kalau bisul menyerang mata para petani biasanya membiarkan saja bisul itu memuai, sampai nanahnya metu sendiri, meleleh-leleh sampai pipi. Dengan teknik nrima ini, para petani bisa mengirit pengeluaran air-matanya.

air mata harus diirit. Sebab, setelah bebas dari antek-antek nekolim, tak ada lagi cerita: air mata yang tumpah ke bumi akan menjadi padi.

"atmudin, semua legenda itu nonsen, omong kosong!... Kalau kamu mau padi, pigi trinsmigrasi! Jangan tulis-menulis. Itu kerjaan orang senewen. Mengkhayal jorok sambil mencet- mencet mesin tik, lalu mimpi dapat rupiah. Kerjaan apa itu?! Susastra itu hiburan borju. Kenikmatan borju. Masturbasi itu! Jangan tiru! Tugas wong cilik itu kerja, banting tulang. Begitu itu yang bikin rakyat mulia.

Hmmm,... Mengenai hal-hal soal pengiritan air mata dan masturbasi susastra, mas har, pasti benar. Tapi menurut teori vi ci di yang atmudin yakini, air mani yang tumpah malah bikin hidup jadi greget sekali. Pokoke, kalo soal vi ci di, gue banget!

"tapi teror sphinx bukan cuma sampai di situ! Atmudin!, kamu harus eling lan waspada!" suara harto mengaum. Atmudin menoleh. Edan! Mas har ngilang. Kok bisa ngilang? Piye, tho? Mas har, sampeyan dimana?

Aku di sini atmudin, di atas kepalamu. Lho, bisa sampai di atas begitu, tekniknya gimana? Weleh weleh, benar-benar jurus yang luar biasa. Tentara satu ini main akrobatnya baik sekali.

kesimpulannya apa mas har? “atmudin, camken ini baek-baek: sphinx itu makhluk yang bisa menghalalkan segala cara, asal ambisinya kesampaian.” (terdengar suara gong berkali kali hingga mencapai klimaks. Lalu terdengar suara tempik sorak sorai membahana)

“Maka dari itu, saya tantang sphinx untuk duel!!”

E, cah-cah, iki tenan lho. Kabarnya, secara sepihak harto sempat meninggalkan arena duel.

Harto yakin dirinya bisa menumpas sphinx, dengan senjata tak terduga. Tapi, tondo-tondo saja belum cukup. Menurut harto, dia butuh kepastian hitam di atas putih. Maksudnya, teknik yang hitam harus ditampakkan lewat jurus-jurus putih. Segera harto mendatangi dokter-dokter pribadinya. Ternyata tak ada di cipto. Kabarnya semua dokter diungsikan ke kostrad. Atmudin tanya: kenapa begitu? Siapa yang mengatur? Apakah ini strategi daripada negara?! Mas har cuma mesem.

SPP 11 MARET 3X

mas har, apa arti spp?! Harto menjawab pendek: " ssssstttt sutat perintah pengobatan".

Dengan secarik kertas itu, soeharto balik ke medan duel. Sphinx yang sedang latihan baris- berbaris bersama laskar pemuda rakyat, disapanya : "kawan sphinx, saya membawa surat wasiat. Lebih ampuh dari konta. Bacalah!"

Sphinx yang cuma fasih bahasa mandarin, ragu memahaminya. "kamerad harto, tulisan tanganmu jelek sekali. Apa sih artinya spp? Dengan senyum simpatik, harto kalem menjawab: spp itu surat persetujuan perdamaian."

“apa maksudnya perdamaian?,” sphinx menyergah

"begini yo kawan sphinx", harto memulai diplomasinya. "duel kita ini duel politik. Politik itu semacam seni merangkai bunga. Harus tetap ada yang di pucuk. Yang di bawah harus menyangga yang di pucuk. Yang di pucuk itu aku. Yang di bawah itu kamu." "tidak adil!," bentak sphinx.

“itu adil, kawan sphinx”, balas harto, lebih kalem lagi. “bukankah yang di bawah selalu lebih dekat dengan air? Yang basah-basah itu bagianmu, kawan sphinx.”

Sphinx membisu meimbang: “kamerad harto, jelaskan maksud kau dengan bahasa dunia. Aku tak paham tetek-bengek merangkai bunga.”

Harto cekatan menjawab: “simpelnya begini, kawan sphinx. Kau akan kupromosikan sebagai dubes untuk negeri tiongkok. Di samping istri, kau boleh pelihara selir di sana. Belajar kung fu atau kursus konghuchu, ditanggung biaya negara.”

“jadi duel kita hentikan?,” sphinx menyimpulkan.

Hulupishulupiskuntulbaris

Lukakulukakaulapislapis

Ndadindadikentutemanis

jelmaan sphinx yang paling favorit adalah sebagai bulldog berkaki katak. Samaran begini paling digandrungi anak-anak gedongan yang kesepian. Sphinx mendatangi mereka. Menjilati anak-anak itu dengan lidah bulldog-nya yang kasar. Anak- anak gedongan itu dibikinnya jadi berahi. Lalu dengan agresif, anak-anak menyerbu pintu bank, mencari kredit besar tanpa agunan. Setelah berahinya terpenuhi, rata-rata anak gedongan itu mulai pandai memimpin perusahaan. Tentu saja, modalnya cuma keterampilan menjilat-jilat, seperti ditularkan si sphinx

Hulupishulupiskuntulbaris

Lukakulukakaulapislapis

Ndadindadikentutemanis

“o, ndak, ndak, duel tetap berlanjut, kawan sphinx. Ingat, ini seni merangkai bunga gaya ikebana. Ornamen-ornamen yang tak perlu musti dibuang. Jadi, anak-anak buahmu tetap dilucuti dan di penjara. Ini teknik menata perhatian publik, supaya kepergianmu ke tiongkok tidak menyolok. Paham?”

Harto menggandeng sphinx menuju pedalaman alas roban. “ He, tunggu dulu Harto, jangan terburu-buru!, Aku puas kalau dikalahkan musuh yang berotak. Sekarang jawablah teka-tekiku. harto, kudengar sekolahmu tidak tinggi. Jika kau mau perbaiki latar belakangmu, jawab teka-tekiku. Cuma orang sekolahan mampu menebak arti. makhluk apa yang kakinya empat di pagi hari, dua di waktu siang, dan jadi tiga di hari senja?" Mata harto menajam, alisnya naik : "kawan, sphinx, sekarang tanggal 11 maret. Hari pertama gerakan pengendalian keamanan negara. Habis waktu untuk main- main! makhluk yang kakinya empat di pagi hari, dua di waktu siang, dan jadi tiga di hari senja itu pki"

Sudahlah jangan banyak basa basi, Mari kita mulai duel ini.

lalu, dengan gerakan erotik seribu bunga menyergap kumbang, harto menusuk tengkuk sphinx dengan konta-nya. Sphinx rubuh, telentang bersimbah getih binatangnya. Tulang lehernya patah, lunglai menumbuk lumut hutan. Konta yang tertancap makin melesak menembus tenggorok. Konta yang terpasak ke tanah, menyangga tubuh sphinx yang menggelosot meregang nyawa. Harto memasang kacamata hitamnya, menyapa dengan tenang: “sekarang, kakimu tiga, kawan sphinx. Persis seperti bunyi teka- tekimu. Kamu sudah senja.”

Sphinx mencoba bertahan, megap-megap bicara: "kenapa begini, kawan harto? kamu binatang politik”

Harto menghela nafas dengan nikmat, penuh kontrol: "dunia ini panggung sandiwara. Sandiwara inilah yang akan ditulis di buku-buku sejarah."

Sepi. Sphinx nglumpru. Nafasnya satu-satu. Melihat ini, doktor zainuddin dengan sigap mengangkat mik: “holalaa…holalaa… kezaliman sudah dikalahkan. Puji syukur pada yang maha besar. Keadilan sudah ditegakkan. Holalaa…holalaa… mari rayakan persatuan!”

Alas roban jadi senyap. Bukan oleh kepedihan atau penyesalan. Senyap oleh langkah berat harto, langkah yang mantap. Di sanalah, di tikungan alas roban, di bawah pohon asam yang angker, saya bertemu dengan orang itu. Pertemuan yang mengubah petani atmudin menjadi penemu teori vi ci di "saestunipun, panjenengan badhe tindak pundi? Jangan suka keluar-keluar kau sudah tua, apalagi buka dada seperti itu, angin di sini tidak baik, penyakit. Angin di sini jelmaan Sphinx. He, dengarkan nasehat ku ini, saestunipun panjenengan badhe tindak pundi to Yo?" "


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukun-dukunan

Kisah Cinta Hari Rabu

Pagi Bening