Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Cerpen Divisi Sastra "Si Bocah Sampah"

  Si Bocah Sampah Karya: Ainil Inayah  Jernih mata berwarna cokelat si bocah kecil kadang berlari ke kanan dan kadang juga berlari ke kiri menghindari kegelisahan saat telinganya terus-menerus dijejali suara-suara yang sebenarnya bukan menandakan apa-apa. Seperti suara ranting jatuh yang mungkin karena sudah tidak kuat menahan laju angin, juga suara botol kosong yang bergeser akibat tidak sengaja diinjak kucing. Tangannya masih terkepal di depan wajah untuk melindungi dari serangan rasa takut, tapi keringat dingin justru semakin mengucur di dahinya saat tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya.  Ia masih ingat betul saat beberapa menit yang lalu tiba-tiba saja ia terbangun di atas tumpukan sampah, di sana ia hanya meringkuk, memeluk tubuh kecilnya sendiri. Tidak ada makhluk lain yang sedang berbagi harum sampah dengannya. Semua itu ia tangkap dari cahaya lampu jalan yang menembus kepalan tangannya dan hanya menyala dalam empat detik saja, kemudian mati dalam waktu empat detik pula pu

Cerpen Divisi Sastra "Sekawanan Kampung"

  Sekawanan Kampung Karya: Suryadi Dengan penuh konsen trasi Nasim mualimengitai mangsanya, bulu kuduk mulai berdiri. Nasim melompat dan menerkam mangsa, dangan kawan lain. Nasim lebih cepet dari musuh-musuhnya.p Kawana-kawana tua yang di atas tetap fokus berpuisi, sambil menikmati puisinya. Nasim merangkul mahluk berekor panjang keatas, dengan rasa banga Nasim kembali ketempat semula, kawan lain menatap iri kepada nasim. Pada sorehari Peluh menetes, dengan nafas sedikit lesu. Pak Addol mendeklarasikan satu rumah kerumah yang lain. Salah satu rumah yang dikunjungi adalah rumah Nasim. Dengan sedikit ngantuk nasim keluar menemui Pak Addol.  "Kerumah, ya." jawab Pak Adool. Setelah menemui Pak Addol, Nasim yang baru saja bangun dari tidur siangnya langsung ke kamar madi untuk bembersihkan wajah nya, setelah Nasim selesai membersikan wajh nya. Terlihat segerombolan kawanan yang sudah berangkat. Tanpa berfikir panjang, Nasim berangkat bersma dengan mereka. Dengan suara berisik,

Cerpen Divisi Sastra "Prempuan Pemuas Napsu"

 PREMPUAN PEMUAS NAPSU Karya: Suryadi Aku adalah seorang wanita pemuas napsu laki-laki, nasipku tidak seperti wanita di luar sana yang memakai perhiasan, baju mewah, dan lain sebagainya. Ya… dua puluh tahu yang lalu, nasipku sangat malang. Aku seorang gadis lugu, Namaku Nurul. Anak pertama dari dua bersudara. Aku senang melakukan pekerjana rumah setiap hari seperti membantu ibu memasak, nyapu, ngepel, dan lain-lain. Ibu, tidak pernah memanjakan kami, karena kami dari orang yang tidak mampu. Hari-hariku selalu ceria, yaaa.. maskipun ibu sering memarahiku, aku yakin dia seperti itu karna tidak mau kalo anak- anaknya menjadi seperti dirinya. Pada siang hari udara sangat panas, dua laki-laki tua datang kerumahku. “Assalamualiku, Mah, Mukimah” kedua laki-laki itu memanggil ibuku. Mukimah adalah nama ibuku, perempuan pekerja keras.  “Nurul, buatkan kopi” perintah ibuku. Tanpa aba-aba akun langsung menuruti apa yang diprintahkannya. Tidak terlalu banyak yang aku tau dari kedua laki-l

Cerpen Divisi Sastra "Celurit Rantau"

  CELURIT RANTAU Karya: Suyadi Peluh bercucuran dan rumput pun merasakan asinnya. Suara terengah-engah di malam yang jernih, di kerumunan gelap . Rohman bertarung karana ada harga diri yang harus di bayar. Seseorang yang di banggakan selama ini tidak lain hanyalah binatang pengubar napsu. “Dua puluh dua tahun saya di jadikan anjing pelacak, hanya untuk memuaskan napsu kalian berdua” Ungkap Rohman. “Hutan ini menjadi saksi, bahwa kau akan segera ku tanam!”. Tambahnya sambil menahan amarah. Tanpa merasa bersalah, Arif menjawab, Rohman tertawa ”hhhhh”, “Kau Cuma bisa mencari dunia saja, Rohman! Kau tau, sayalah orang yang merobek selapit Nor pertamakali sambil ketawa, saya hanya membantu mu saja, hahaha”. “Bangsat” Tegas Rohman. Rohman sudah tidak bisa menahan emosinya, tanpa aba-aba Rohman menumpas habis laki-laki bejat itu dengan senjata yang ada tangannya.  Sudah tujuh belas tahun lamanya toko ini berdiri dan memiliki pelanggan tetap, salah satunya pelangagan laki-laki yang bernama A

Sang Proklamator

 SANG PROKLAMATOR Beliau sang proklamator sejati... Sosok pemimpin kita, indonesia... Beliau sang proklamator indonesia... Tanpa sosok beliau apalah arti kemerdekaan ini.. Perjuangan beliau tidak sampai setengah abad.... Beliau memperjuangkan nasib bangsa ini diseperempat usianya.. Beliau sang proklamator indonesia.. Beliau proklamator sejati kita , Ir.Soekarno... Beliau tak pernah gentar dengang apapun... Beliau sosok yang tegas nan beribawa... Prinsip yang beliau pegang pun disalahkan... Engkaulah proklamator kami yang merasakan dingin nya terali besi... Namun, berkat prinsip itulah beliau selalu tegar ... Sang proklamator kembali merasakan kepahitan kehidupan.. Disaat kepentingan kepentingan orang orang yang buruk hatinya... Sang proklamator di asingkan jauh di kehidupan biasanya... Proklamator sejati kita, Ir. Soekarno .. Namamu sudah mendarah daging bag bangsa ini... Kami bangga akan perjuangan beliau dahulu... Kami generasi muda indonesia termotivasi akan sosok engkau...

Marsinah Menggugat

 MARSINAH MENGGUGAT - 1 Ratna Sarumpaet ALAM DILUAR ALAM KEHIDUPAN. DISEBUAH PERKUBURAN. MARSINAH SEORANG PEREMPUAN MUDA, USIA 24 TAHUN, SEORANG BURUH KECIL DARI SEBUAH PABRIK ARLOJI DI PORONG, JAWA TIMUR, TANGGAL 9 MEI 1993 DITEMUKAN MATI TERBUNUH., DIHUTAN JATI DI MADIUN. DARI HASIL PEMERIKSAAN OTOPSI, DIKETAHUI KEMATIAN PEREMPUAN MALANG INI DIDAHULUI PENJARAHAN KEJI, PENGANIAYAAN DAN PEMERKOSAAN DENGAN MENGGUNAKAN BENDA TAJAM. KASUS KEMATIAN PEREMPUAN INI KEMUDIAN RAMAI DIBICARAKAN. BANYAK HAL TERJADI. ADA KEPRIHATINAN YANG TINGGI YANG MELAHIRKAN BERBAGAI PENGHARGAAN. TAPI PADA SAAT BERSAMAAN BERBAGAI PELECEHAN JUGA TERJADI DALAM PROSES MENGUNGKAP SIAPA PEMBUNUHNYA. SETELAH MELALUI PROSES YANG AMAT PANJANG DAN TAK MEMBUAHKAN APA-APA, KASUS UNTUK JANGKA WAKTU CUKUP PANJANG, DAN SEKARANG., SETELAH MARSINAH SEBENARNYA SUDAH MENGIKHLASKAN KEMATIANNYA MENJADI KEMATIAN YANG SIA-SIA, TIBA-TIBA SAJA KASUS INI DIANGKAT KEMBALI. MENDENGAR HAL ITU MARSINAH SANGAT TERGANGGU, DAN MEMUTUSKAN UNTU

Pagi Bening

  Pagi Bening Drama Komedi Satu Babak Karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero Terjemahan Drs. Sapardi Joko Damono © 2006 T e m p a t K e j a d i a n Madrid – Spanyol Di suatu tempat – Taman terbuka Di jaman ini juga P e m a i n Donna Laura Wanita tua, berumur kira-kira 70 tahun Masih nampak jelas bahwa dulunya cantik dan tindak tanduknya menunjukkan bahwa mentalnya juga baik. Don Gonzalo Lelaki tua, berumur kira-kira 70 tahun lebih Agak congkak dan selalu tampak tidak sabaran Petra Gadis pembantu Laura Juanito Pemuda pembantu Gonzalo ADEGAN I ( DONNA LAURA MASUK, MENIKMATI KEINDAHAN ALAM DI PAGI HARI, JUANITO MASUK MONDAR MANDIR MENCARI BANGKU DAN KEKASIHNYA, PETRA) LAURA : Aku selalu merasa gembira sekali di sini. Syukur bangkuku tidak ditempati orang lain. Duhai, pagi yang cerah bukan, Petra? (IA DUDUK DI BANGKU BELAKANG). Aku merasa lebih letih dari biasanya (MELIHAT PETRA NAMUN TAK ADA). Jika saja Petra sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, pasti dia bisa m

Maaf, Maaf, dan Maaf

 Maaf, Maaf, dan Maaf Alkisah, ada satu keluarga yang hidup tenang di sebuah istana. Tapi pada suatu hari, Ario -- kepala keluarga itu -- merasa dirinya Kaisar Dasamuka. Maka, ketenangan pun berubah menjadi kegelisahan. Ario duduk di tahta, berperilaku persis Dasamuka, ‘menjalankan roda pemerintahan’ dan menyebut anggota keluarga dengan nama-nama wayang. Isterinya disebut Dewi Sinta, adiknya disebut Sarpakanaka, pengasuhnya sejak bayi direkrut jadi Tukang Sihir Istana dan kepala pembantu dianggap sebagai Patih Bandem Prahasta. Putra sulungnya mendapat peran pula; Gunawan Wibisana. Dan si putri bungsu jadi Trijata. Kaisar Dasamuka ‘versi Ario’, tergolong penguasa otoriter yang gemar bikin berbagai proyek, yang konon, diniatkan demi kesejahteraan rakyat jelata. Salah satu proyek utamanya adalah MCK (Mandi-Cuci-Kakus) Center. Dia juga membentuk KPUM, Komite Pencegah Unjuk Marah, yang bertugas menyensor kemarahan agar tidak mengganggu stabilitas keamanan dan kekuasaan Kaisar. Tapi pembangk

Titik-Titik Hitam

TITIK-TITIK HITAM  Naskah Titik-titik Hitam ini singkatnya menceritakan bagaimana emosi dan pertegangan yang terjadi di dalam keluarga. Ibu, anak perempuan tertua (Hartati), suami (Adang), anak perempuan bungsu (Rahayu), adik Adang (Trisno), dan dokter pribadi (Dr. Gun). Konflik-konflik yang terjadi merupakan konflik batin tiap tokohnya, seperti perselingkuhan, luka, kecurigaan, putus asa, keraguan, dan ketidakpastian. Hal ini tercermin dalam setiap diri para tokoh. Lakon Titik-titik Hitam menunjukkan adanya perubahan setiap tokoh yang mengalami masa-masa revolusi. Naskah ini sangat penuh dengan konflik batin para tokoh didalamnya, setiap adegan dipenuhi dengan amarah dan rasa mencekam. 

Bhantala Pate

 BHANTALA PATE  Di sebuah desa pesisir bagian Timur pulau Madura, berdiri kokoh sebuah rumah bergaya tradisionalis Jawa “Joglo”, tempat berlindungnya dua insan yang telah terikat oleh janji suci itu dengan pohon besar di samping kanan rumahnya dan beberapa pohon pisang di samping kiri. Di halaman depan rumahnya terdapat dua pohon besar yang berdiri kokoh di kanan dan kiri. Tak lupa dua kayu yang cukup tinggi lengkap dengan tali yang menghubungkan keduanya tertancap di tanah tepat di depan halaman rumah bagian kiri sebagai tempat untuk menjemur pakaian dengan sebuah rok yang bertengger di bawah sinar rembulan bulan sabit. Kegelapan yang menyelimuti rumah sederhana itu tampak bersinar berkat adanya bulan sabit. Pepohonan dan rumput pun seakan menikmati belaian lembut dari sang bayu.  Pada suatu sore menjelang senja, lautan yang menjadi sumber pencaharian warga sekitar nampak begitu indah. Beberapa pohon kelapa dan lainnya berdiri kokoh di tepian laut, siluet gunung yang tampak kecil da

Balada Sumur Ingkar

 Balada Sumur Ingkar Karya: Fadilatul Khoiroh Sumur yang tenang di tengah nestapa Sumur yamg membunuh dengan angkuh dan jenaka Tentang Sang Raja Dalam khianat cinta Terkubur dia Terbujur penuh luka Dalam selendang sutra Dari Dewi Sanggramawijaya Sumur yang dibuat oleh tentara-tentara iblis, untuk merebut kasihnya Sumur Suro yang murka Pelan-pelan menjadi petaka Kutukan geram luapkan luka Angakara murka terpendam secara hina Dan Kahuripan berduka cita Sanggramawijaya menolak tahta Bangkalan, 21 Oktober 2018 

Dua Cinta

TAMAN KOTA, PADA SUATU SORE. AS BICARA, SEAKAN IS --SAHABATNYA -- DUDUK DI DEKATNYA. SEPI. BURUNG-BURUNG BERSIAP TIDUR DI SARANG. PADA KENYATAANNYA: AS, ADALAH JUGA IS)   AS Tidak. Tidak. Makin lama aku semakin yakin, nasibku jauh lebih baik dibanding nasibmu. Lihat seluruh wujud dirimu! Kamu nampak lebih tua. Padahal umur kita sebaya. Aku yakin batinmu menderita. Salah sendiri, kenapa kamu pilih Sis. Apa dia? Siapa? Apa hebatnya? Kaya? Luar biasa? Jenius? Nol besar. Cuma kantung nasi. Banyak sekali kekurangannya. Dia sama dengan kekurangan. Gampang bosan, dan waktu itu, lontang-lantung. Kantungnya selalu kosong. Bahkan dompet pun dia tak punya. Sis parasit. Benalu bagi keluarganya. Dan aku tidak mau menikah dengan lelaki yang jelas-jelas kasih isyarat tak akan mampu bertanggungjawab. Sekali benalu, sulit diperbaiki. Masih begitu ‘kan dia sekarang? Aku tak percaya Sis sudi mengotori tangan, bekerja banting tulang demi keluarga. Sis bukan tipe seperti itu. Dia priyayi, menak,

Dukun-dukunan

Lakon Dukun-dukunan                     Kulanuwun nyuwun ngapura Kula mriki main sandiwara Sandiwara humor bayak banyolan Tapi tidak lupa ada pesan kesan Kulanuwun inggih permisi Sumangga gojegan wonten ing mriki Gojegan wong pinter lan berisi Ampun kuatir dijamin tidak rugi   BAGIAN I   DI SEBUAH DESA. SEPASANG SUAMI ISTRI YANG SEDANG ADU MULUT, SUAMI YANG PEMALAS, PEKERJAANNYA HANYA MEMANCING DI SUNGAI, NAMUN HASILNYA TAK SEBERAPA, SI ISTRI YANG PEMARAH KARENA SI SUAMI TAK PERNAH MENGHASILKAN UANG UNTUK KEBUTUHAN SEHARI HARI.   ISTRI   Oalah…. Pak.. pak…, mbok sekali kali, kerja yang bener, yang menghasilkan duit. Biar bisa untuk beli beras, untuk makan, untuk hidup sehari hari…   SUAMI   Kerja apa tho bu…, jaman sekarang itu, cari kerja sulit, angel banget , lha wong yang sarjana saja yang nganggur sak bajeg kere , apa lagi saya yang sama sekali belum pernah mambu sekolahan…   ISTRI   Dasar bapak saja yang keset