Dongeng Penyair Bir
Oleh: Kopet Petteng (Di ruang tamu. Meja sebelah kiri, di samping kanan kursi. Kemuidan Masuk dengan sinden Madura. Membawa miras yang sudah di salin wadahnya pada botol plastik. Setelah itu behenti. Dan memandangi meja kemudian ke kursi itu. Memindahkan kursi lalu Duduk). Sekarang orang-orang sibuk dengan titah kebenaran! Merasa dirinya yang paling hebat! Padahal membunuh kekuatan nafsunya saja hal paling sulit. Bagaimana tidak! Dari matahari terbit sampai tenggelam hanya bersanding dengan kebohongan! Dari bulan mulai berangkat hanya memikirkan keunggulannya saja! Tak ada yang merasa tidak mampu! Bahkan mendahului yang maha mampu! Seolah pencipta sudah menjelma dalam diri. Hampir dari semua orang sama, sama-sama merasa unggul dan dikuasai uang. termasuk diriku. (Merasa kecowa memanjat pada betisnya. Lalu dengan nada agak keras ia berucap) Hei, kenapa kau naiki betisku! kau tak bisa kalau tak ganggu , mala mini saja. Hei jangan ganggu aku kecowa gila...