Cerpen Divisi Sastra "Si Bocah Sampah"
Si Bocah Sampah Karya: Ainil Inayah Jernih mata berwarna cokelat si bocah kecil kadang berlari ke kanan dan kadang juga berlari ke kiri menghindari kegelisahan saat telinganya terus-menerus dijejali suara-suara yang sebenarnya bukan menandakan apa-apa. Seperti suara ranting jatuh yang mungkin karena sudah tidak kuat menahan laju angin, juga suara botol kosong yang bergeser akibat tidak sengaja diinjak kucing. Tangannya masih terkepal di depan wajah untuk melindungi dari serangan rasa takut, tapi keringat dingin justru semakin mengucur di dahinya saat tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundaknya. Ia masih ingat betul saat beberapa menit yang lalu tiba-tiba saja ia terbangun di atas tumpukan sampah, di sana ia hanya meringkuk, memeluk tubuh kecilnya sendiri. Tidak ada makhluk lain yang sedang berbagi harum sampah dengannya. Semua itu ia tangkap dari cahaya lampu jalan yang menembus kepalan tangannya dan hanya menyala dalam empat detik saja, kemudian mati dalam waktu empat...